Pengantar Sejarah
Indonesia Baru: Sejarah Pergerakan Nasional
dari Kolonialisme sampai Nasionalisme (Jilid 2)
Sartono Kartodirdjo
lahir di Wonogiri 15 Februari 1921. Beliau adalah Guru Besar Ilmu Sejarah
pada Universitas Gajah Mada dan anggota Dewan Riset Nasional. Beliau Tamat dari
Jurusan Sejarah Universitas Indonesia tahun 1956, lalu melanjutkan
studi dan memperoleh gelar MA dari Yale University Amerika Serikat,
dibawah bimbingan Prof.Hary J. Benda. Pada tahun 1966 beliau meraih gelar
doktor dari Universitas Amsterdam dengan promotor Prof. Wertheim dari Departemen
of Sociology and Modern History of Southeast Asia, Universitas Amsterdam.[1] Tesis yang berjudul “The Peasant’s Revolt of Bantam in 1888”
berhasil dipertahankan dengan predikat cum laude. Karya tersebut
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul “Pemberontakan Petani
Banten 1888”.
Pengalaman
dalam jabatan forum ilmiah antara lain Ketua Umum Seminar Sejarah Nasional II
(1970):
President International Conference of International
Association for History of Asia (IAHA) tahun
1971-1974. Beliau aktif dalam berbagai konfrenesi IAHA di Singapura (1961),
Kuala Lumpur (1968), Manila (1971), Oriental Conggres di Canberra (1971) dan Paris
(1973), serta mengikuti Seminar on Peasant Organization di New York (1975).
Prof.
Sartono Kartodirdjo termasuk sejarawan yang memiliki reputasi nasional maupun
internasional. Beliau seorang sejarawan yang sangat produktif, banyak menulis
karya ilmiah baik yang diterbitkan di dalam maupun di luar negeri. Banyak
menulis dalam media massa maupun jurnal-jurnal ilmiah. Salah satu buku karya Sartono Kartodirjo yaitu yang berjudul
“Pengantar Sejarah Indonesia Baru: Sejarah Pergerakan Nasional dari
Kolonialisme sampai Nasionalisme Jilid 2. Buku ini merupakan cetakan ketiga
pada Oktober 1993, yang diterbitkan oleh PT Gramedia Putaka Utama, Jakarta.
Buku ini terdiri dari 9 bab pembahasan. Bab pertama membahas tentang politik
kolonial Belanda abad ke-19. Bab kedua membahas politik kolonial Belanda antara
perang dunia I dan perang dunia II. Bab tiga membahas kehidupan kekotaan, bab
empat tentang tradisi dan modernisasi. Bab lima membahas perkembangan politik
dan pertumbuhan organisasi politik, bab enam tentang suasana baru sesudah 1926.
Bab tujuh membahas krisis dunia dan politik, bab delapan membahas stratifikasi
sosial pada masyarakat kolonial dan bab sembilan membahas tentang sejarah analitik
struktural nasionalisme Indonesia.
Sartono menulis buku pengantar sejarah Indonesia baru menggunakan bebagai
sumber yaitu sumber buku asing, majalah asing dan dokumen berupa tabel. Sumber
dokumen berupa tabel ini seperti tabel jumlah sekolah, pengajar dan siswa pada
sekolah berbahasa Belanda bagi penduduk pribumi Hindia Belanda tahun 1935.[2] Tujuan
penulis yaitu mengemukakan garis besar masalah-masalah sejarah dari pergerakan
nasional di Indonesia. Penulis juga tidak menggunakan metode kronologis karena
lingkupnya terbatas.
Sudut
pandang penulis lebih condong ke orang-orang pribumi. Penulis mengatakan bahwa
rakyat Indonesia lebih diperlakukan sebagai objek oleh Belanda dari pada
sebagai partisipan yang ikut aktif memegang pemerintahan.[3]
Diskriminasi ras terdapat hampir pada setiap bagian kehidupan sosial, golongan
pribumi ada pada lapisan bawah sedangkan orang Eropa ada pada lapisan atas.
Sartono menulis buku pengantar sejarah Indonesia baru memiliki beberapa kelemahan
yaitu banyak menggunakan kalimat yang tidak efektif seperti pada kalimat
berikut: dengan demikian, sudah barang tentu timbullah
penyimpangan-penyimpangan serta penyalahgunaan perjuangan dan nama Sarekat
Islam.[4] Selain
itu, masih ada beberapa kata lagi yang tidak efektif yaitu kata bahwa adalah
dan dalam pada itu. Penulis
sering menggunakan kata penggubung di
awal kalimat seperti karena, di, yang dan dengan. Penulisannya
banyak yang tidak sesuai dengan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan), contoh:
personel, pelbagai dan konperensi. Selain itu, Penggunaan tanda baca yang tidak
sesuai dengan penempatannya, seharusnya menggunakan tanda baca (,) koma tetapi
malah menggunakan tanda baca (;) titik koma.
Meskipun buku karya Sartono ini terdapat kelemahan, tetapi juga mempunyai
kelebihan yaitu penulis sudah
menggunakan sumber-sumber yang lengkap baik sumber buku, majalah maupun dokumen
berupa tabel atau data statistik. Selain itu, penulisan singkatan selalu
disertai dengan penjabarannya.
The Best Ways to Win at a Casino - DrMCD
BalasHapusIf 용인 출장마사지 you've been in the 울산광역 출장샵 casino for more 과천 출장안마 than a decade 군포 출장안마 and have 태백 출장샵 never played before, The casinos have the highest standard for gambling. The casinos